Oleh : Insan Taga
Cerita dongeng dari kampung ku
Oktober musim hujan aku teringat kampung halamanku di tengah pulau Sumatra di kelilingi gunung bukit dan di hiasi Danau .
Lebih tepatnya kampung ku di sebut serpihan surga di atas awan . Banyak cerita legenda hingga sejarah kerajaan yang masyhur di dataran tinggi penghasil kopi juga sekarang sedang di galakkan dengan wisata .
Akhir - akhir ini aku melihat kampung halaman yang banyak permasalahan dari persoalan ekonomi hingga indentitas . Krisis nya tokoh menjadi penyebab hingga rusaknya tatanan politik juga kebijakan publik yang amburadul .
Dari persoalan aib pemerintah hingga perpecahan beberapa kelompok masyarakat menjadi persoalan yang sangat tampak dingin tapi menghanyutkan pandangan .
Di mana ada persoalan sejarah yang membuat ku merinding mengikuti nya sampai persoalan anjing gila yang di siapkan untuk para pengganggu pejabat di kabupaten tetangganya .
Ada juga yang baru- baru ini mendeklarasikan sebagai pemangku adat melalui organisasi yang di bentuk sepihak dan mengakui sepihak . Jika di analisa hingga di treking ada kepentingan pejabat daerah juga kepentingan perusahaan. yang merusak tanah juga sejarah di daerah tersebut . Saya melihat semakin maju ilmu pengetahuan semakin mundur pula akal dan pikiran orang-orang tersebut.
Bicara pemangku adat melalui komunitas yang baru di bentuk sepihak seolah-olah mewakili seluruh masyarakat adat yang menyebar di beberapa kabupaten .
Terbentuknya akibat latahnya pemerintah dengan polemik yang di anggapnya akan menggangu jabatanya .
Ternya dia lupa jabatan hanyalah titipan dan trik yang di lakukan akan terbongkar kelak . Jika bermain dengan sesuatu yang hakikat sakral alam akan mengikuti ingat bahwa hukum alam dan hukum Tuhan lebih berbahaya jangan sampai senjata yang di persiapkan malah meletus ke arah yang berbalik .
Berbicara indentitas aku sudah mulai geram melihat beberapa orang di kampungku yang sudah kehilangan akal pikiran juga perasaan . Katanya mewakili dan mengatasnamakan wali adat eh malah menjual hargadiri dengan menjual indentitas sejarahnya kepada perusahaan . Di dalam dongeng ini kita sebut saja perusahaan terberantas yang suka memberantas sejarah hingga memberantas orang - orang yang memiliki lahan di sekitar proyek yang sedang di kerjakannya. .
Jegal menjegal demi receh itu hal yang buruk banyak orang - orang lupa bahwa kehidupan hanya sementara sehingga rela mengaburkan sebuah fakta indentitas . Membungkam keturunan - keturunan hingga membungkam putra daerah yang memiliki keinginan untuk mengungkap sejarah .
Lucunya kampung ku banyak orang-orang tua malah tersesat oleh indentitas . Pelurusan sejarah yang sangat penting malah bersama - sama mengupayakan untuk mengaburkannya . Fakta - fakta yang di temukan di anggap tidak kuat bahkan di tuding bukan bagian dari suku emang ada sejarah yang jelas ilmiah nya . Saya yakin dari beberapa mereka yang mengaku sebagai wali adat atau wali suku itu tidak memiliki catatan atau bukti ilmiah tentang garis merah indentitas nya . Eh garis DNA atau keturunan maaf saya salah menulis garis merah . Bukti ilmiah tentang sejarah catatan penjajah di anggap sejarah sebenarnya sedangkan kita tau di mana-mana penjajah itu jahat mungkin anak SD juga tau .
Dongeng ini membingungkan pembaca mungkin hingga di anggap tulisan ini tidak penting tapi bukan di situ sasaranya .
Yang paling ingin saya sampaikan melalui tulisan dongeng yang membingungkan ini adalah . Perlukita ketahui kebenaran akan terungkap jangan pernah mewariskan kebohongan jaman digital akan meninggalkan jejak jejak digital yang akan di jejaki oleh generasi - generasi yang akan datang .
Mewariskan kebohongan akan menjadi tanggungjawab anak-anak kita cucu-cucu kita jabatan dan uang akan selesai tapi perbuatan yang bener akan menjadi amalan jariah yang mengalir sebagai pahala .
Sudahlah kesalahan dan dosa -dosa mari di bersihkan dengan ungkapan dan sikap yang seharusnya kita ucapkan kita lakukan dengan yang sebenar - benarnya . Indentitas sejarah kebenaran yang kita ketahui benar harus kita benarkan . Jangan memberantas kebenaran demi kenikmatan sesaat .
Dari jauh aku dan orang - orang yang sama dengan ku merindukan kampung halaman pasti mengikuti problem dan juga masalah di kampung halamannya bentuk kecintaan dan juga kerinduan terhadap tanah kelahirannya. Jangan merasa bahwa tidak ada orang- orang yang tidak melihat tahan kampung halamannya ini bukan persoalan keberpihakan tapi ini lebih kepada tontonan tragedi yang ku ikuti akhir-akhir ini yang akhirnya ku kemas dalam tulisan dongeng .
-Batam 6 Oktober 2023 -
(Antara dongeng dan fakta )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar